Purwakarta, 23 Oktober 2015 Suatu hari sebelum 30 Desember 2009, kami menjenguk Gus Dur di kediamannya di Ciganjur. Saya berangkat dari Kukusan, Depok saat itu. Setiba di kediamannya, stafnya mempersilahkan kami masuk. Saat membuka pintu rumahnya, kami semua kaget. Di ruang tamu kira2 berukuran 8x5 meter, Gus Dur terlentang di atas kasur dengan celana pendek dan kaus putih tipis beladus, sendirian. Wajahnya bengkak hingga menutup matanya tapi kami yakin dia tidak tidur dan kami tahu ia menahan sakit. Tapi dia menyadari kehadiran kami.
now you can see me...